Hai,
movie lovers. Kali ini saya membawa artikel yang berlabel –rekomendasi- dan –film-.
Yap, saya akan mereview sekaligus merekomendasikan sebuah film barat bergenre romantis,
yang mungkin sudah tak asing lagi di telinga para pecinta film. Oke, langsung saja.
Saya
jadi teringat beberapa tahun yang lalu, ketika saya masih berstatus ‘Anak SMA’
yang sama seperti anak SMA pada umumnya yang sangat suka menonton film. Bukan menonton film di bioskop, tetapi menonton film di laptop hasil download-an atau gak,
ya hasil minta copy-an dari teman.
Jadi
pada waktu itu, teman saya, merekomendasikan saya sebuah film. Awalnya saya
iya-iyain aja, asal dia ngopy-in langsung ke flashdisk saya. Tapi setelah saya
tahu itu bergenre romantis, saya menjadi sedikit heran. Bagaimana tidak? Teman
saya ini bukan pecinta film romantis apalagi jika itu film barat.
Saya
memang menyukai film bergenre romantis tapi tidak untuk film barat. Kenapa? Karena saya
merasa tidak cocok saja dengan selera saya, yah terdengar subjektif sih memang.
Soalnya saya pernah menonton beberapa film barat yang bergenre romantic, tapi tidak
pernah ada yang ‘nyampai’ ke hati saya, boro-boro bikin mewek, bikin baper akan
keromantisannya aja, gak. Mungkin karena selera romantic saya lebih ke film
Asia, seperti film Korea atau film Thailand.
Sama
seperti teman saya, untuk film barat kami lebih menyukai genre fantasy, science-fiction,
atau action yang bikin kita ‘mikir’ dan turut merasakan debaran jantung setiap
menyaksikan adegannnya. Karena itu saya terheran-heran, terlebih lebih lagi
alasan kami tidak menyukai film barat bergenre romantic itu yah selalu ada sex
scene. Mungkin itu biasa ya? Tapi tetap saja, kami tidak suka.
Ternyata
film yang diproduksi tahun 2002 ini berbeda dari lain (yang segenre maksud saya), kata teman saya, film
ini bikin ‘baper’ (mungkin waktu itu belum ada istilah baper) dan pastinya
tidak ada sex scene. Yes! Ini yang saya butuh. Tapi benarkah kisah ini ringan
tapi menyakitkan dan tenang tapi menghanyutkan? Akhirnya saya tonton juga film
ini. And yahhh,
Seberusaha
mungkin saya tidak spoiler. Saya hanya ingin menceritakan kisah awalnya saja,
karena untuk kelanjutkan anda bisa menyaksikannya sendiri. Oh iya, for your
information, I’m not a good writer, so saya tidak pandai untuk berpuitis-ria,
dan untu EYD, sorry saya juga tidak terlalu memperhatikan. Jadi, saya hanya menceritakan
dari apa yang saya lihat.
Diawali
adegan sebuah ‘geng nakal’ yang punya hobby melakukan hal-hal tak bermoral
seperti mabuk-mabukan atau membully orang lain, dengan Landon Carter (Shane
West) sebagai pemimpinnya. Memimpin sebuah ‘ritual’ aneh. Oke, bukan ritual ini namanya, tetapi lelucon, yah menurut mereka. Mereka ‘menjahili’ seseorang yang ingin
masuk ke geng mereka. Dan hasilnya? Landon dihukum bahkan terancam dikeluarkan
dari sekolah, karena dia yang membuat rencana.
Hukumannya
adalah dia harus mengikuti pentas drama musical di sekolah, yang berarti dia
harus latihan, yang berarti dia bertemu dengan Jamie Sullivan (Mandy Moore).
Jamie yang berpenampilan ‘cupu’, selalu dengan sweater yang sama, dan aktif
dalam kegiatan sosial ini dipertemukan dengan Landon.
Oke,
dari ini mungkin sudah bisa mengira-ngira apa yang akan terjadi. Mungkin dari sinopsis
singkat yang saya tulis terdengar tidak menarik, mainstream, predictabe dan bahkan
mungkin membosankan. Tapi percayalah, saya tekankan lagi kisah ini bisa bikin ‘baper’.
Yah,
memang harus saya akui sebuah kisah dimana ‘seorang badboy jatuh cinta pada
gadis culun’ itu sudah biasa, klise, ceritanya gampang ditebak. Tapi disini ada
sesuatu yang beda yang saya rasakan. Ntahlah, mungkin dari cara penuturannya
yang membuat saya baper di setiap adegan. Apalagi kalau benar-benar dihayati
dan memposisikan diri sebagai Jamie, sungguh akan benar-benar menikmati setiap
prosesnya yang padahal anda sudah tau endingnya.
Ada
beberapa hal yang suka sukai dari film ini yaitu pesan moralnya yang ‘nyampai’
ke pikiran dan perasaan saya, tidak dikatakan secara langsung memang, tapi
dapat kita rasakan. Saya juga suka acting dari Mandy Moore dan Shane West ini,
terlihat meyakinkan dan begitu tenang, yah walaupun saya bukan ahli atau
pengamat acting, tapi saya bisa merasakan maksud apa yang ingin mereka sampaikan.
Ada satu lagi kekuatan dari film ini, soundtracknya yang menyayat hati dan
menusuk. Bahkan sudah beberapa tahun, sejak saya pertama kali nonton film ini sampai
sekarang, saya selalu suka mendengar soundtracknya. Ntahlah, saya tidak tau ini
efek suara merdu dari Mandy Moore atau karena selalu membuat otak saya
terngiang-ngiang setiap adegan manis di A Walk to Remember ini.
Buat
anda pecinta film romantis yang greget dan gak mudah ketebak, yah sebenarnya
ini tidak cocok untuk anda. Mungkin bagi anda film ini tidak menarik dan bahkan
mungkin membosankan, ditambah lagi tidak ada special affect, visual effect
apalagi sex scene. Tapi buat anda pecinta film romantic yang polos, ringan, dan
tenang ini recommended banget.
Kesan
saya nonton film yang diadaptasi dari novel ini? Yah, jujur saya sampai
menangis. Mewek. Jadi kalau mau nonton jangan lupa siapin tisu, hehe. Saya juga
dapat merasakan keromantisannya sampai ke tulang ubun-ubun saya *lebay. Saya sebagai yang sudah pernah nonton film ini
mencap film ini sebagai ‘Film yang Wajib Ditonton’. Sekalian biar anda menilai
sendiri film ini, apakah benar A Walk to Remember adalah kisah yang ringan tapi
menyakitkan? Apakah benar A Walk to Remember adalah kisah yang tenang tapi
menghanyutkan? Lets see.
Untuk
informasi lebih lanjut mengenai film ini, anda bisa klik Wikipedia Indonesia: A Walk to Remember. Mungkin anda penasaran, anda bisa
lihat dulu trailernya di bawah ini. Dan buat anda yang ingin tahu soundracks yang
katanya ‘menusuk’ ini, saya sudah punya listnya disini: Daftar Soundtrack A Walk to Remember
Sekian
review saya mengenai film A Walk to Remember. Mohon maaf jika terdapat
kesalahan kata. Terimakasih sudah mampir ke blog ini. Jika anda tertarik untuk
membahas artikel ini, silakan tulis di kolom komentar. Terakhir dari saya, popular quotes from this movie.
\
Selamat
menyaksikan ^^
No comments:
Post a Comment