Dwi Ditha Putri

Dwi Ditha Putri

Monday, August 8, 2016

A Walk to Remember: Kisah yang Ringan Tapi Menyakitkan, Kisah yang Tenang Tapi Menghanyutkan

Hai, movie lovers. Kali ini saya membawa artikel yang berlabel –rekomendasi- dan –film-. Yap, saya akan mereview sekaligus merekomendasikan sebuah film barat bergenre romantis, yang mungkin sudah tak asing lagi di telinga para pecinta film. Oke, langsung saja.

Saya jadi teringat beberapa tahun yang lalu, ketika saya masih berstatus ‘Anak SMA’ yang sama seperti anak SMA pada umumnya yang sangat suka menonton film. Bukan menonton film di bioskop, tetapi menonton film di laptop hasil download-an atau gak, ya hasil minta copy-an dari teman.

Jadi pada waktu itu, teman saya, merekomendasikan saya sebuah film. Awalnya saya iya-iyain aja, asal dia ngopy-in langsung ke flashdisk saya. Tapi setelah saya tahu itu bergenre romantis, saya menjadi sedikit heran. Bagaimana tidak? Teman saya ini bukan pecinta film romantis apalagi jika itu film barat.

Saya memang menyukai film bergenre romantis tapi tidak untuk film barat. Kenapa? Karena saya merasa tidak cocok saja dengan selera saya, yah terdengar subjektif sih memang. Soalnya saya pernah menonton beberapa film barat yang bergenre romantic, tapi tidak pernah ada yang ‘nyampai’ ke hati saya, boro-boro bikin mewek, bikin baper akan keromantisannya aja, gak. Mungkin karena selera romantic saya lebih ke film Asia, seperti film Korea atau film Thailand.

Sama seperti teman saya, untuk film barat kami lebih menyukai genre fantasy, science-fiction, atau action yang bikin kita ‘mikir’ dan turut merasakan debaran jantung setiap menyaksikan adegannnya. Karena itu saya terheran-heran, terlebih lebih lagi alasan kami tidak menyukai film barat bergenre romantic itu yah selalu ada sex scene. Mungkin itu biasa ya? Tapi tetap saja, kami tidak suka.

Ternyata film yang diproduksi tahun 2002 ini berbeda dari lain (yang segenre maksud saya), kata teman saya, film ini bikin ‘baper’ (mungkin waktu itu belum ada istilah baper) dan pastinya tidak ada sex scene. Yes! Ini yang saya butuh. Tapi benarkah kisah ini ringan tapi menyakitkan dan tenang tapi menghanyutkan? Akhirnya saya tonton juga film ini. And yahhh,

Seberusaha mungkin saya tidak spoiler. Saya hanya ingin menceritakan kisah awalnya saja, karena untuk kelanjutkan anda bisa menyaksikannya sendiri. Oh iya, for your information, I’m not a good writer, so saya tidak pandai untuk berpuitis-ria, dan untu EYD, sorry saya juga tidak terlalu memperhatikan. Jadi, saya hanya menceritakan dari apa yang saya lihat.


Diawali adegan sebuah ‘geng nakal’ yang punya hobby melakukan hal-hal tak bermoral seperti mabuk-mabukan atau membully orang lain, dengan Landon Carter (Shane West) sebagai pemimpinnya. Memimpin sebuah ‘ritual’ aneh. Oke, bukan ritual ini namanya, tetapi lelucon, yah menurut mereka. Mereka ‘menjahili’ seseorang yang ingin masuk ke geng mereka. Dan hasilnya? Landon dihukum bahkan terancam dikeluarkan dari sekolah, karena dia yang membuat rencana.

Hukumannya adalah dia harus mengikuti pentas drama musical di sekolah, yang berarti dia harus latihan, yang berarti dia bertemu dengan Jamie Sullivan (Mandy Moore). Jamie yang berpenampilan ‘cupu’, selalu dengan sweater yang sama, dan aktif dalam kegiatan sosial ini dipertemukan dengan Landon.

Oke, dari ini mungkin sudah bisa mengira-ngira apa yang akan terjadi. Mungkin dari sinopsis singkat yang saya tulis terdengar tidak menarik, mainstream, predictabe dan bahkan mungkin membosankan. Tapi percayalah, saya tekankan lagi kisah ini bisa bikin ‘baper’.

Yah, memang harus saya akui sebuah kisah dimana ‘seorang badboy jatuh cinta pada gadis culun’ itu sudah biasa, klise, ceritanya gampang ditebak. Tapi disini ada sesuatu yang beda yang saya rasakan. Ntahlah, mungkin dari cara penuturannya yang membuat saya baper di setiap adegan. Apalagi kalau benar-benar dihayati dan memposisikan diri sebagai Jamie, sungguh akan benar-benar menikmati setiap prosesnya yang padahal anda sudah tau endingnya.

Ada beberapa hal yang suka sukai dari film ini yaitu pesan moralnya yang ‘nyampai’ ke pikiran dan perasaan saya, tidak dikatakan secara langsung memang, tapi dapat kita rasakan. Saya juga suka acting dari Mandy Moore dan Shane West ini, terlihat meyakinkan dan begitu tenang, yah walaupun saya bukan ahli atau pengamat acting, tapi saya bisa merasakan maksud apa yang ingin mereka sampaikan. Ada satu lagi kekuatan dari film ini, soundtracknya yang menyayat hati dan menusuk. Bahkan sudah beberapa tahun, sejak saya pertama kali nonton film ini sampai sekarang, saya selalu suka mendengar soundtracknya. Ntahlah, saya tidak tau ini efek suara merdu dari Mandy Moore atau karena selalu membuat otak saya terngiang-ngiang setiap adegan manis di A Walk to Remember ini.

Buat anda pecinta film romantis yang greget dan gak mudah ketebak, yah sebenarnya ini tidak cocok untuk anda. Mungkin bagi anda film ini tidak menarik dan bahkan mungkin membosankan, ditambah lagi tidak ada special affect, visual effect apalagi sex scene. Tapi buat anda pecinta film romantic yang polos, ringan, dan tenang ini recommended banget.

Kesan saya nonton film yang diadaptasi dari novel ini? Yah, jujur saya sampai menangis. Mewek. Jadi kalau mau nonton jangan lupa siapin tisu, hehe. Saya juga dapat merasakan keromantisannya sampai ke tulang ubun-ubun saya *lebay.  Saya sebagai yang sudah pernah nonton film ini mencap film ini sebagai ‘Film yang Wajib Ditonton’. Sekalian biar anda menilai sendiri film ini, apakah benar A Walk to Remember adalah kisah yang ringan tapi menyakitkan? Apakah benar A Walk to Remember adalah kisah yang tenang tapi menghanyutkan? Lets see.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai film ini, anda bisa klik Wikipedia Indonesia: A Walk to Remember. Mungkin anda penasaran, anda bisa lihat dulu trailernya di bawah ini. Dan buat anda yang ingin tahu soundracks yang katanya ‘menusuk’ ini, saya sudah punya listnya disini: Daftar Soundtrack A Walk to Remember



Sekian review saya mengenai film A Walk to Remember. Mohon maaf jika terdapat kesalahan kata. Terimakasih sudah mampir ke blog ini. Jika anda tertarik untuk membahas artikel ini, silakan tulis di kolom komentar. Terakhir dari saya, popular quotes from this movie.
\

Selamat menyaksikan ^^

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...