Sunday, November 16, 2014

Meningkatkan Rasa Persaudaraan sebagai Warga Sekolah (Pidato)

Meningkatkan Rasa Persaudaraan sebagai Warga SMA Penerus Bangsa Pontianak

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat Kepala SMA Penerus Bangsa Pontianak, Ibu Masha Alisia
Yang berbahagia teman-teman kelas Xii.
Adik-adik kelas X dan XI yang saya cintai.


          Mari kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, yang berkenan atas waktu dan kesempatan ini sehingga kita dapat hadir di tempat ini dengan sehat wal’afiat.
          Kita berkumpul di sini dalam rangka memperingati Hari Kebersamaan yang bertujuan untuk mengajak kita untuk meningkatkan rasa persaudaraan kita sebagai warga SMA Penerus Bangsa Pontianak.
          Pertama-tama, saya mengucapkan terimakash atas waktu dan kesempatan yang diberikat untuk menyampaikan pidato ini.
          Sebagai warga sekolah SMA Penerus Bangsa Pontianak, tentu kita harus menjaga tali persaudaraan, bukan? Baik sebagai adik kelas, kakak kelas maupun guru. Kita mulai dari yang sederhana saja. Misalnya, saling senyum dan sapa. Sebenarnya, tak harus adik kelas dulu yang memulai. Sebagai kakak kelas tak ada salahnya menyapa adik kelas duluan.
          Jikalau pun, tak bisa atau malu menyapa, mungkin karena masih belum kenal. Memberi senyuman saja sudah cukup. Yang terpenting adalah kita sama-sama dihargai sebagai warga sekolah.
          Hal sederhana berikutnya jangan pilih kasih.Pilih kasih disini maksudnya saat kamu berjalan bertemu 2 guru yang sedang berjalan berdampingan, dan kamu hanya menyapa satu guru yang mengajari kamu. Begitu juga kepada teman sekolah, tak seharusnya kamu hanya sapa atau senyum kepada satu dari gerombolan orang yang sedang lewat. Bisa kamu bayangkan betapa pedih hati yang tak disapa? Apalagi kalau sama-sama kenal.
          Kemudian, kita harus menjaga hubungan yang baik antar angkatan. Sebagai kakak kelas, tentu kita harus menyayangi adik kelas. Sebagai adik kelas, harus menghormati kakak kelas. Seperti adat timur, yang muda menghormati yang tua dan yang tua menghormati yang muda.
          Kita juga harus menjaga sikap dalam menjalani hubungan social di sekolah ini. Buanglah perilaku-perilaku tak baik sebagai warga sekolah, seperti memalak, melabrak, mendiskrimasi dan membully. Tak seharusnya ada preman di sekolah. Biasanya adanya preman di sekolah disebabkan adanya rasa berkuasa. Misalnya ada di antara kalian yang dipalak, mengadulah ke guru BK. Jangan takut dikatakan tukang ngadu, selama itu menegakkan kebenaran.
          Biasanya kasus di beberapa sekolah, sering ditemukan kakak kelas yang melabrak adik kelas. Bahkan biasanya dengan alasan yang tak jelas. Misalnya pacar kakak kelas itu melirik adik kelas yang cantik. Kemudian, kakak kelas itu mengajak teman satu gengnya untuk melabrak adik kelas itu. Jika hanya ingin mengajarkan sopan santun kepada adik kelas, tak perlu begitu caranya. Bisa saja berkumpul di perkumpulan keagamaan, di situ kita bisa saling berbagi tentang bagaimana menjadi murid yang sopan.
          Tak seharusnya ada diskriminasi di zaman yang sudah modern ini. Baik itu diskriminasi dalam bentuk gender, warna kulit, suku, agama, rasa dan antargolongan. Kaum lelaki tak boleh mendiskriminasi kaum perempuan. Dan juga kaum perempuan, tak boleh mendiskriminasi kaum lelaki. Biasanya diskriminasi dilakukan oleh kaum yang merasa paling berkuasa. Maka dari itu, janganlah merasa paling berkuasa atau paling lemah. Kuta semua memilik derajat yang sama.
          Dilarang keras juga pembullyan, apalagi di sekolah. Penyebabnya lagi-lagi, karena adanya rasa paling berkuasa. Yang merasa paling berkuasa, akan bertindak sewenang-wenang. Dan yang merasa paling lemah, semakin merasa tak berdaya untuk menjalani hidup. Tentu, hal ini sangat berbahaya, bukan tak mungkin yang membully akan merenggut nyawa yang dibully. Sudah banyak kasus bullying yang terjadi di sekolah di seluruh dunia. Dan bisa saja, yang dibully merasa hidup tak berguna dan memutuskan untuk menggunakan obat-obatan. Bahkan yang lebih parah, yang dibully membunuh dirinya sendiri. Bisa bayangkan seberapa kejamnya kasus pembullyan? Maka dari itu, saya katakana Stop Bullying!
          Pada intinya, kita harus menjaga tali persaudaraan sebagai warga SMA Penerus Bangsa Pontianak. Bisa berupa saling senyum, saling sapa maupun saling salam. Kesopan kita sebagai orang timur tentu tak boleh luntur. Tak boleh lagi adanya memalak, melabrak, mendiskriminasi, dan membully.
          Jika terdapat kesalahan dan kekhilafan yang mungkin terjadi, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Karena saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian Saudara.
          Akhir kata saya ucapkan

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

No comments:

Post a Comment