Meningkatkan
Rasa Persaudaraan sebagai Warga SMA Penerus Bangsa Pontianak
Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita
semua.
Yang terhormat Kepala SMA Penerus Bangsa
Pontianak, Ibu Masha Alisia
Yang berbahagia teman-teman kelas Xii.
Mari
kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, yang berkenan atas waktu
dan kesempatan ini sehingga kita dapat hadir di tempat ini dengan sehat
wal’afiat.
Kita
berkumpul di sini dalam rangka memperingati Hari Kebersamaan yang bertujuan
untuk mengajak kita untuk meningkatkan rasa persaudaraan kita sebagai warga SMA
Penerus Bangsa Pontianak.
Pertama-tama,
saya mengucapkan terimakash atas waktu dan kesempatan yang diberikat untuk
menyampaikan pidato ini.
Sebagai
warga sekolah SMA Penerus Bangsa Pontianak, tentu kita harus menjaga tali
persaudaraan, bukan? Baik sebagai adik kelas, kakak kelas maupun guru. Kita
mulai dari yang sederhana saja. Misalnya, saling senyum dan sapa. Sebenarnya,
tak harus adik kelas dulu yang memulai. Sebagai kakak kelas tak ada salahnya
menyapa adik kelas duluan.
Jikalau
pun, tak bisa atau malu menyapa, mungkin karena masih belum kenal. Memberi
senyuman saja sudah cukup. Yang terpenting adalah kita sama-sama dihargai
sebagai warga sekolah.
Hal
sederhana berikutnya jangan pilih kasih.Pilih kasih disini maksudnya saat kamu
berjalan bertemu 2 guru yang sedang berjalan berdampingan, dan kamu hanya
menyapa satu guru yang mengajari kamu. Begitu juga kepada teman sekolah, tak
seharusnya kamu hanya sapa atau senyum kepada satu dari gerombolan orang yang
sedang lewat. Bisa kamu bayangkan betapa pedih hati yang tak disapa? Apalagi
kalau sama-sama kenal.
Kemudian,
kita harus menjaga hubungan yang baik antar angkatan. Sebagai kakak kelas,
tentu kita harus menyayangi adik kelas. Sebagai adik kelas, harus menghormati
kakak kelas. Seperti adat timur, yang muda menghormati yang tua dan yang tua
menghormati yang muda.
Kita
juga harus menjaga sikap dalam menjalani hubungan social di sekolah ini.
Buanglah perilaku-perilaku tak baik sebagai warga sekolah, seperti memalak,
melabrak, mendiskrimasi dan membully. Tak seharusnya ada preman di sekolah.
Biasanya adanya preman di sekolah disebabkan adanya rasa berkuasa. Misalnya ada
di antara kalian yang dipalak, mengadulah ke guru BK. Jangan takut dikatakan
tukang ngadu, selama itu menegakkan kebenaran.
Biasanya
kasus di beberapa sekolah, sering ditemukan kakak kelas yang melabrak adik
kelas. Bahkan biasanya dengan alasan yang tak jelas. Misalnya pacar kakak kelas
itu melirik adik kelas yang cantik. Kemudian, kakak kelas itu mengajak teman
satu gengnya untuk melabrak adik kelas itu. Jika hanya ingin mengajarkan sopan
santun kepada adik kelas, tak perlu begitu caranya. Bisa saja berkumpul di
perkumpulan keagamaan, di situ kita bisa saling berbagi tentang bagaimana
menjadi murid yang sopan.
Tak
seharusnya ada diskriminasi di zaman yang sudah modern ini. Baik itu
diskriminasi dalam bentuk gender, warna kulit, suku, agama, rasa dan antargolongan.
Kaum lelaki tak boleh mendiskriminasi kaum perempuan. Dan juga kaum perempuan,
tak boleh mendiskriminasi kaum lelaki. Biasanya diskriminasi dilakukan oleh
kaum yang merasa paling berkuasa. Maka dari itu, janganlah merasa paling
berkuasa atau paling lemah. Kuta semua memilik derajat yang sama.
Dilarang
keras juga pembullyan, apalagi di sekolah. Penyebabnya lagi-lagi, karena adanya
rasa paling berkuasa. Yang merasa paling berkuasa, akan bertindak
sewenang-wenang. Dan yang merasa paling lemah, semakin merasa tak berdaya untuk
menjalani hidup. Tentu, hal ini sangat berbahaya, bukan tak mungkin yang
membully akan merenggut nyawa yang dibully. Sudah banyak kasus bullying yang
terjadi di sekolah di seluruh dunia. Dan bisa saja, yang dibully merasa hidup tak
berguna dan memutuskan untuk menggunakan obat-obatan. Bahkan yang lebih parah,
yang dibully membunuh dirinya sendiri. Bisa bayangkan seberapa kejamnya kasus
pembullyan? Maka dari itu, saya katakana Stop Bullying!
Pada
intinya, kita harus menjaga tali persaudaraan sebagai warga SMA Penerus Bangsa
Pontianak. Bisa berupa saling senyum, saling sapa maupun saling salam. Kesopan
kita sebagai orang timur tentu tak boleh luntur. Tak boleh lagi adanya memalak,
melabrak, mendiskriminasi, dan membully.
Jika
terdapat kesalahan dan kekhilafan yang mungkin terjadi, baik yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Karena saya hanya manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan. Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian Saudara.
Akhir
kata saya ucapkan
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
No comments:
Post a Comment