Pergaulan Bebas Sebagai Bentuk Kenakalan Remaja
Tujuan
menulis materi ini adalah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia Karya Tulis.
Ditulis
oleh : Dwi Ditha Putri
SMA
Negeri 3 Pontianak
Kelas
: XI CI
Pontianak
Selatan, Indonesia
Tahun
Ajaran 2014/2015
Mengetahui,
Guru
Pembimbing Penulis
Fatmawati
Dwi
Ditha Putri
Pergaulan Bebas Sebagai Bentuk
Kenakalan Remaja
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya karya
tulis yang berjudul Pergaulan Bebas Sebagai Bentuk Kenakalan Remaja. Atas
dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.
Ibu
Fatmawati selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 sekaligus guru pembimbing penulis
yang memberi tugas karya tulis ini serta banyak memberikan materi pendukung,
masukan, dorongan dan bimbingan kepada penulis.
2.
Ibu
Agustina selaku ibu saya yang memberi saran dan motivasi dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
3.
Bapak
Salpius selaku ayah saya yang memberi fasilitas yang memudahkan saya dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
4.
Teman-teman
kelas XI CI yang memberi dukungan dan semangat sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan.
5.
Semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
6.
Pembaca
yang budiman.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kritik,
saran dan pendapat yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan karya tulis ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Pontianak,
18 Agustus 2014
Dwi
Ditha Putri
DAFTAR ISI
Halaman
Judul............................................................................................................................1
Kata
Pengantar...........................................................................................................................2
Daftar
Isi.....................................................................................................................................3
BAB
I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1.Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2.Masalah................................................................................................................................4
1.3.Tujuan..................................................................................................................................4
1.4.Manfaat................................................................................................................................5
BAB
II KAJIAN TEORI...........................................................................................................5
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN..................................................................................6
BAB
IV PEMBAHASAN..........................................................................................................6
4.1 Pengertian Kenakalan Remaja. ...........................................................................................7
4.2 Pengertian Pergaulan............................................................................................................7
4.3 Pengertian Remaja...............................................................................................................8
4.4 Pengertian Pergaulan Bebas.................................................................................................9
4.5 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas.......................................................................................9
4.6 Akibat yang Ditimbulkan dari Pergaulan Bebas................................................................11
4.7 Jalan Keluar Pergaulan Bebas............................................................................................12
BAB
V PENUTUP...................................................................................................................13
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................................13
5.2 Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
Pendahuluan
a.
Latar Belakang
Pada
masa modern ini, tingkat pernikahan dini semakin meningkat. Kebanyakan
disebabkan karena hamil di luar nikah yang mana kemudian dipaksakan oleh orang
tua mereka masing-masing. Mengapa banyak remaja perempuan yang hamil diluar
nikah? Pada umumnya, penyebabnya adalah pergaulan bebas. Pihak perempuan adalah
mahluk yang paling di rugikan dan dikorbankan dalam pergaulan bebas. Penulis
berharap tidak terjadi lagi pergaulan bebas agar generasi muda tidak terjerumus
ke hal negatif yang menodai masa mudanya. Lebih baik melakukan hal-hal positif
yang mencerahkan masa depan kita sebagai generasi muda.
b.
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang akan penulis utarakan dalam pembahasan di dalam karya
tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah
yang dimaksud dengan kenakalan remaja?
2. Apakah
yang dimaksud dengan pergaulan?
3. Apakah
yang dimaksud dengan remaja?
4. Apakah
yang dimaksud dengan pergaulan bebas?
5. Faktor-faktor
apa sajakah yang memacu terjadinya pergaulan bebas?
6. Akibat
apa sajakah yang ditimbulkan dari pergaulan bebas?
c. Tujuan
Adapun
tujuan dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Menambah
pengetahuan dan wawasan tentang pergaulan
bebas sebagai bentuk kenakalan remaja.
2. Mendiskripsikan
tentang pergaulan bebas sebagai bentuk
kenakalan remaja.
d.
Manfaat
Manfaat dari pembuatan karya tulis ini
adalah :
1.
Penulis
dan pembaca dapat mengetahui bahwa pergaulan
bebas sebagai bentuk kenakalan remaja.
2.
Melatih
penulis dalam menggunakan ejaan dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3.
Menambah
kreatifitas penulis dalam menyusun karya tulis ini.
4.
Memberikan
siswa pengetahuan baru.
5.
Memperbaiki
nilai pelajaran Bahasa Indonesia.
6.
Agar
remaja-remaja masa kini terarah pergaulannya yaitu dengan melakukan kegiatan
yang positif yang berguna untuk dirinya sendiri,keluarga,dan masyarakat
sekitar.
BAB II
Kajian Teori
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan
oleh individu dengan individu,dapat juga oleh
individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan
terjadi pada seorang remaja.
Remaja berasal dari kata latin
adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Remaja sebenarnya tidak
mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak
juga golongan dewasa atau tua. Remaja diamana merupakan calon penerus
bangsa yang diharapkan dapat membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan
nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus
globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan gaya hidup
remaja, yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat
ini.Karena seorang individu atau remaja sukanya bergaul maka muncullah yang
namanya pergaulan bebas pada diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk
dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan
bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar , pergaulan liar.
Cara mengatasi masalah pergaulan bebas :
1.
Pentingnya kasih sayang dan
perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2. Pengawasan
dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan
berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan
bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga,
dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia
dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak
hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik
lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan
teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa
terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
BAB III
Metedologi Penelitian
Metode
pengumpulan data yang penulis gunakan sebagai rujukan dalam penyusunan karya
tulis ini adalah :
-
Metode Langsung
Metode
langsung yaitu metode mencari data melalui internet untuk mencari informasi
tentang pencemaran lingkungan. (Seacrhing and Browsing).
BAB IV
Pembahasan
a.
Pengertian
Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa
remajaadalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang
sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Masalah kenakalan remaja mulai
mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk
anak-anak nakal (juvenilecourt) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Kenakalan
remaja menjadi hal yang perlu di waspadai dan lebih diperhatikan karena seiring
berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukan sebuah
kenakalan. Selama kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar. Oleh karena itu peran
orang tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan penanaman
nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi sikap,perbuatan
mental seorang anak untuk dapat memilah mana hal yang perlu ditiru, da nmana
hal yang tidak patut ditiru, pada intinya seorang anak dapat melihat mana yang
baik dan mana yang tidak baik. Apabila peran orang tua tidak maksimal sejak
anak masih kecil,pada saat tumbuh menjadi seorang remajapun tidak menutup
kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang melanggar aturan. Seperti banyak
contoh yang terjadi, seorang remaja kedapatan sedang merokok, meminum-minuman
keras, sampai sex bebas dilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak
adanya pengawasan orang tua, atau kurangnya perhatian dari orang tua. Pada
karya tulis ini, penulis ingin mengutarakan tentang pergaulan bebas sebagai
salah satu bentuk dari kenakalan remaja.
b. Pengertian
Pergaulan
Pergaulan merupakan proses interaksi
yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga oleh individu
dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai
makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial
yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan
yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin
dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
c. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin
adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional
sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa ke
arah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya
yang dapat menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Banyak kita baca di media massa maupun kita lihat di
media elektronik adanya remaja yang berprestasi juga ada remaja yang melakukan
tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri,keluarga dan masyarakat
sekitar. Remaja harus mendapatkan
perhatian khusus,baik oleh dirinya sendiri,orang tua,dan masyarakat sekitar.
d. Pengertian
Pergaulan Bebas
Pergaulan
bebas merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja. Pergaulan bebas adalah
wabah dalam pergaulan remaja. Wabah ini memberikan berbagai dampak negatif bagi
masa depan bangsa Indonesia. Kita tentu tahu
bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang
ada.
Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya
rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga,
kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas
membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan
bangsa. Masa
remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses
pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam
pergaulan bebas.
e. Faktor Penyebab Pergaulan Bebas
Ada beberapa faktor – dan masih ada
juga faktor yg lain – yang banyak mempengaruhi terjadinya pergaulan buruk dari
kalangan anak-anak muda, yakni:
1. Faktor Keluarga
Faktor
pemicu terjadinya pergaulan bebas adalah masalah keluarga. Biasanya para remaja
“nakal” dikarenakan kurangnya pengawasan dari orang tua atau kurangnya
perhatian orang tua, sehingga membuat anak terlalu bebas dalam pergaulan. Masalah
keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang
bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.
2. Faktor Kesenjangan
Faktor kesenjangan pada sebagian
masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka
ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung
meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan
bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada
usaha mengatasinya.
3. Faktor
Kekurangan pedulian Orang Tua
Orang tua kurang perduli terhadap
pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah
urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi
sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.
4. Faktor
Ketidakngertian
Faktor ketidakngertian kasus ini
banyak terjadi pada para orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman
sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam
urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan.
Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus
merekaper buat.
5. Faktor Agama
Dan Iman.
Faktor
terpenting yang membuat remaja mudah terjerumus dipergaulan bebas karena
kurangnya agama yang membentengi pikiran dan jiwa anak. Oleh karena itu,
pendidikan dasar agama pada anak sangat diperlukan dalam kehidupan si anak.
Berhasil atau tidak berhasilnya anak, kembali lagipada peran keluarga dalam
memberikan pendidikan agama dan pada diri anak sendiri.
6. Faktor Kesadaran Atau Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang
kurang, tetapi orang muda pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum
memiliki modal yang cukup dalam mempertimbangkan, memutuskan dan melakukan
segala sesuatu, misalnya pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan
belum penuh, pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung
meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya
akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang
berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin mencoba-coba sesuatu
yang baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
7. Faktor
Budaya
Orang muda cenderung menganggap
bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang muda jaman sekarang. Mereka merasa
pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan sekaranglah waktunya
bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya iseng. Daripada dikatakan
tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya
f.
Akibat yang Ditimbulkan dari Pergaulan Bebas
Dampak
Negatif Pergaulan Bebas antara lain :
-
Hamil di Luar Nikah
Salah
satunya adalah hamil diluar nikah. Hal ini berbahaya bagi perempuan untuk
hamil, karena secara biologis akan terjadi perobekan yang luas pada vagina
apalagi sampai melahirkan. Bahkan bisa menyebabkan kematian pada pihak wanita.
-
Terkena Penyakit
Dampak
negatif lainnya adalah akan terkena penyakit. Penyakit yang diderita dari
pergaulan bebas sangatlah variatif dari yang bisa di sembuhkan sampai dengan
yang sulit bahkan sampai tidak dapat disembuhkan seperti AIDS.
-
Kesulitan Melanjutkan
Pendidikan
Selain
itu, kesulitan melanjutkan pendidikan juga merupakan dampak negatifnya. Korban
perempuan pergaulan bebas yang sudah hamil akan merasa malu pada diri mereka,
sehingga mereka tidak mau sekolah. Oleh karena itu, pendidikan mereka sulit
untuk dilanjutkan.
-
Berdosa
Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan
yakni berkurangnya iman si penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa,
buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu. Seks bebas menghilangkan rasa
malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan
dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita. Perzinaan menyeret
kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang tua, berbuat
zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada
pertumpahan darah dan perdukunan serta dosa-dosa besar yang lain. Seks bebas
biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya
dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.
g.
Jalan Keluar Pergaulan Bebas
·
Banyak Beraktivitas
Positif
Tentu
saja ada banyak cara mengatasi pergaulan bebas salah satu contohnya adalah
banyak beraktifitas secara positif. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh
kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, dan bermalam
minggu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan
lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan.
·
Menanamkan Nilai
Ketimuran
Pergaulan
bebas merupakan wujud lunturnya ketimuran remaja sebagai orang Indonesia. Maka
dari itu, menanamkan nilai ketimuran sangat perlu untuk dilakukan dengan tidak
terpengaruh kepada hal-hal negatif dari globalisasi seperti mabuk-mabukan,
pesta berfoya-foya, seks bebas, merokok, lunturnya kesopanan dalam berpakaian
dan lain-lain.
·
Membentuk Lingkungan
yang Baik.
Sebagai
yang kita tahu bahwa lingkungan adalah faktor terpenting dalam pergaulan
seseorang. Maka kita sebagai penerus bangsa harus membuat pergaulan yang tidak
bertolak belakang dari ajaran agama.
·
Pembinaan yang Baik
dari Keluarga.
Telah
jelas pula bahwa keluarga faktor yang menjadikan pribadi anak. Keluarga juga
sekolah pertama dalam mendidik pribadi seseorang. Dengan membiasakan kebiasaan
yang baik, dari hal kecil sampai yang besar.
·
Sekolah
Sekolah
adalah lembaga pendidikan formal yang dapat mendidik akhlak maupun prilaku
seorang pelajar. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk
pelajar maupun untuk lingkungan sekolah itu sendiri.
·
Mengurangi Menonton
Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi
yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun,
kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun
televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun
sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu
juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara
perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.Sinetron-sinetron
yang ditayangkan di televisi merupakan tayangan yang kurang produktif bagi
perkembangan anak. Selain itu di televisi mengandung hal-hal negatif seperti
tawuran, seks bebas, pembunuhan, narkoba, mengomong kotor, menghina orang dll.
·
Sosialisasi Bahaya
Pergaulan Bebas
Sosialisasi
kepada para remaja bahaya pergaulan bebas perlu dilakukan. Dengan mendatangi
sekolah-sekolah atau suatu forum remaja dengan menjelaskan akibat serta dampak
negatif yang diperoleh dari pergaulan bebas
·
Pendidikan Seks
Pendidikan seks itu sangat penting sekali. Tapi, di masyarakat
kita pendidikan seks itu masih dianggap tabu. Banyaknya remaja yang terjebak
seks bebas ini dikarenakan mereka belum mengetahui tentang seks. Seks itu bukan
hanya berhungan intim saja. Tapi, banyak sekali, bagaimana merawat organ vital,
mencegah HIV dan lainnya. Pelajari seks itu secara benar supaya kita bisa hidup
benar
BAB V
Penutup
a.
Kesimpulan
Pada intinya,
pergaulan bebas itu merugikan dan patut dihindari. Masih banyak hal-hal positif
yang bisa kita lakukan tanpa pergaulan bebas. Pergaulan bebas justru
melunturkan ketimuran kita.
Penulis
kira remaja harus pintar dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas yang telah merusak aqidah dan moral sebagian remaja di negeri
ini.
b.
Saran
Saran
penulis pikirkanlah masa depan pembaca sebelum pembaca memutuskan untuk
terjerumus dalam pergaulan bebas. Lebih baik melakukan hal-hal positif yang
mencerahkan masa depan pembaca.
Selain itu, perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam
kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah maupun di lingkungannya seperti
pramuka ,karang taruna,dan kegiatan lainnya, yang tentunya harus mendapatkan
dorongan dan restu dari orang tua.
Hendaknya para orangtua lebih mengenal dan mengawasi
anak-anaknya agar tidak terjerumus.
Hendaknya sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia
kepada para murid-muridnya agar para remaja tidak ada yang menyimpan video
porno.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
- Google.co.id
- Wikipedia.com
- Google.co.id
- Wikipedia.com
No comments:
Post a Comment