Hi,
guys! Kali ini aku ingin nge-share Puisi. Puisi ini aku ambil (atau rangkai?)
dari cerpen karya temanku sendiri, Apricilia Ahmadiyah yang berjudul Serenada Cinta. Untuk isi cerita, langsung saja klik Judulnya. Selamat ber'baper'ria :)
Untuk puisinya, langsung saja cekidot…
Mencintai Diam Diam
(Cipt. Apricilia
Ahmadiyah)
Mencintai diam diam rasanya gak
enak. Sakit. Sesak.
Bahkan buat pengandaian lain aja susah.
Bahkan buat pengandaian lain aja susah.
Kalau
kita sakit, kita sendiri yang ngerasain.
Kalau kita bahagia, kadang...rasa bahagia itu cuma semu.
Cuma sebuah daya khayal bagian dari harapan.
Kita cuma bisa nerka-nerka dan ujungnya sakit sendiri.
Kalau kita bahagia, kadang...rasa bahagia itu cuma semu.
Cuma sebuah daya khayal bagian dari harapan.
Kita cuma bisa nerka-nerka dan ujungnya sakit sendiri.
Memendam perasaan sendiri
bukanlah hal mudah.
Lagi dan lagi untuk kesekian kali, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan.
Menggapaimu melalui mimpi.
Merasakan cinta ini dengan cara semu.
Menanti tanpa sebuah kepastian.
Lagi dan lagi untuk kesekian kali, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan.
Menggapaimu melalui mimpi.
Merasakan cinta ini dengan cara semu.
Menanti tanpa sebuah kepastian.
Lucu memang, aku masih bisa
tersenyum manis melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.
Lucu memang, aku masih saja merindukanmu walau kutau hatimu telah bukan milikku.
Lucu memang, hati ini selalu berbunga-bunga untukmu walau ku menangis disetiap malam.
Lucu memang, aku masih saja mengharapkanmu walau selalu luka yang ku dapat.
Lucu memang, aku masih saja merindukanmu walau kutau hatimu telah bukan milikku.
Lucu memang, hati ini selalu berbunga-bunga untukmu walau ku menangis disetiap malam.
Lucu memang, aku masih saja mengharapkanmu walau selalu luka yang ku dapat.
Sakit memang, habisin air mata
buat seseorang yang bahkan gak tau kita nangis untuk dia.
Sakit memang, buang-buang waktu untuk mikirin orang lain yang bahkan satu detik pun gak balas mikirin kita.
Sakit memang, buang-buang waktu untuk mikirin orang lain yang bahkan satu detik pun gak balas mikirin kita.
Gimana? Ngenak? Baper gak? Kalo aku sih ngenak. Banget. Baper. banget. Maklum, jones *eh. Ya, begitulah kami. Ya, kami. Ya, kami yang
berprofesi sebagai Secret Admirer.
Secret Admirer mah gitu orangnya, rada ngenes *eh
Baru baca dit. Makasih yaa hihi :*
ReplyDelete