Sunday, November 10, 2019

Dear myself,


Hai Ditha! Ini aku Ditha. Aku adalah kamu. Sounds weird, right? Haha. Santai-santai. Mengapa aku menulis seperti ini? Kesannya seperti dua kepribadian kan yah hehe? Bukan apa-apa, it’s just my way to motivate myself.

Satu-satunya yang bisa buat kita bangkit adalah diri kita sendiri. Hanya kamu yang bisa bikin kamu bangkit, Ditha. Gak ada yang lain. Kamu udah cukup baca banyak hal, tips segala macam dan lain-lain. Kamu udah cukup denger saran banyak orang. Itu semua percuma kalau kamu sendiri gamau bangkit. Itu semua percuma kalau kamu sendiri gamau ngelawan otak kamu sendiri.

It’s just your fucking mind that brings you down, that makes you more in misery. Itu pengaruh hormon dan itu adalah hal yang biasa dan sangat wajar ketika kamu patah hati. It’s so fucking normal for you to physically feel your heart hurting.

“Ketika patah hati, tubuh akan dibanjiri oleh hormon stress seperti kortisol dan epinephrine yang menyebabkan kram, sakit kepala, nyeri dada, dan kelelahan. Sebagian jantung akan membesar untuk sementara dan tidak memompa darah dengan baik. Sementara, bagian jantung yang lain akan berfungsi normal, atau bahkan mengalami kontraksi yang lebih kuat. Makanya rasanya sesek kan? Abis itu deg-degan ga karuan”.
--Dita Juwita,2019--

Otak kita terus mengulang-ngulang kembali kenangan manis dan timbul rasa ingin merasakan moment itu. Terkadang pula mengulang betapa pahitnya moment putus itu. Otak memang sengaja seperti. Karena itu memang bagian dari siklus patah hati.

“Otak pada bagian korteks depan orbital bekerja untuk mengendalikan emosi serta belajar dari masa lalu. Kebalikannya, di bagian otak lain mungkin berusaha memicu untuk melakukan hal ekstrem seperti meratapi diri secara berlebihan, atau melampiaskan emosi dengan jalan negatif.”
--Dita Juwita,2019--

Dan sekarang sudah cukup kamu tenggelam dalam kesedihan. Tugas kamu sekarang adalah bangkit. Kamu harus lawan! Awalnya mungkin memang sakit dan susah. Melupakan memang susah, tapi lebih susah lagi penyesalan. Terlalu lama melupakan seseorang, ga ada baiknya juga buat kamu. Sekarang memang susah buat ngelupain dia, tapi nanti kamu akan menyesal karena waktumu habis sia-sia untuk seseorang yang tidak mempedulikanmu sama sekali.

Aku tahu, aku udah lihat kamu berjuang selama ini. Kamu sudah mencoba banyak hal. Aku akui kamu hebatlah, udah usaha sampai begini. Kamu pintar, kamu udah berusaha mencari solusi. Kamu tahu gimana jalan keluarnya. Kamu tahu harus melakukan apa. Kamu tahu apa yang harus kamu ubah. Makasih udah mencoba tegar. Cuman, kamu harus lebih kuat lagi, sayang. Kamu harus lebih dewasa lagi dalam bersikap dan mengambil keputusan.

Kamu masih punya kontrol kok. Kamu yang harus lawan itu semua. Jangan mau tenggelam di dalam kesedihanmu sendiri. Stop overthinking and stop blaming yourself. Masih banyak yang bisa kamu kejar. Hidup itu bukan hanya tentang satu cowok. Jangan hancurkan masa depan hanya karena masa lalu. Kalau dia bangsat, yaudah  dia bangsat. Kamu jangan jadi seperti dia. Kamu itu anak baik, you’re a good girl.

Itu bukan tugas kamu untuk menyadarkan seberapa dia bangsat. Kebangsatan dia bukan sesuatu yang bisa kamu kontrol, kan? Yaudah. Hanya karena dia bangsat, ya it’s him gitu loh. So what do you expect? You got nothing, yang ada kamu menyiksa diri sendiri melihat seberapa dia tidak peduli denganmu.

What do you expect from them? Explanation? Honesty? Yaudahlah. You’re not always going to get the explanation you think deserved. Kalau mereka tidak mau memberikan penjelasan dan  kejujuran, ya udah.

We can’t control everybody. Kita bisa jujur, tapi kita gak bisa ngontrol supaya orang lain jujur juga. This is how the world works. Sometimes you have to accept something for what it is and move on. Kita gak bisa maksa semua orang berlaku seperti yang kita mau. Cukup terima dan iklaskan. Everything really does happen for a reason. Those tears made you stronger. Just take a lesson from it, okay honey? I love you.

Aku akan selalu bersamamu dan siap membantumu untuk bangkit. Percaya bahwa suatu hari nanti, kamu akan sembuh. As times goes on trust me, the pain you felt will slowly fade. We just have to go through a chapter like this to truly learn how to learn to love ourself first before someone else. You are worthy, you are worthy to be loved <3

 “Balas dendam terbaik adalah menjadi lebih baik setelah tanpa dia. Sakit yang kita rasakan, biarkan karma yang menjalankan tugasnya.”
--Unknown, 2019--

No comments:

Post a Comment