Setelah
baca judulnya, pasti kalian berpikir “Pasti ada dong, min!” Hehe :D Tapi
artikel ini beda, guys! Kalian akan disuguhkan artikel yang sangat ‘bermanfaat’
ini, karena adanya detail pada ‘hikmah’ yang bisa kita petik disini. Menurut
admin, artikel seperti ini, belum banyak yang bahas.
Flashback
dulu nih, admin inget dulu pertama kali nonton Masha and The Bear itu
sore-sore, episode Mancing. Disitu admin liat tuh anak (Masha) cerewet banget,
banyak omongnya, terus ngomong sama hewan yang gak bisa bahasa manusia. Jadi
admin rada-rada ilfeel aja gituh nontonnya, tapi betah bermenit-menit nontonnya
(?)
Tapi,
itu dulu *kayak kata iklan aja, min*! Seminggu setelah itu, di sore yang indah
(?) admin nggak sengaja buka channel ANTV, ada Masha and The Bear. Waktu itu
episode yang ada Sinterklas. Buseetttt dah! Langsung ketagihan admin nontonnya.
Admin baru ngeh, kecerewetan Masha itu lah yang menjadi daya tarik kartun ini.
Suka aja
gitu, liat hubungan Masha dan Beruang, seperti hubungan ayah dan anak tetapi
bersahabat. Gara-gara suara Masha itu loh (waktu itu masih suara asli), bikin
gemez. Makanya admin jadi tergila-gila, jadi admin download soundtracknya,
serialnya, foto-fotonya, pokoknya yang berbau Masha.
Walaupun
begitu, sampai sekarang admin masih heran. Orang tua Masha mana ya? Nggak
pernah nongol. Seorang anak yang tinggal di dekat hutan, rumahnya di pinggir
kereta tanpa orang tua, ditemani hewan-hewan buas. Bukannya jadi film horror?
Admin pun berpikir sederhana, “OK, namanya juga film.”
Kalau
boleh review sedikit. Menurut admin, sosweet-tisitas (?) hubungannya itu sangat
menarik, boleh ditonton anak *emang film anak keles, min!*. Animasinya juga
enak dipandang, apalagi pas episode Bikin Film, admin suka banget animasi
khayalannya Masha dan Beruang.
Udah
beberapa waktu ini (udah lama sih), di ANTV suara masha di dubbing. Komentar
sedikit, kalo didenger2 suara dubbernya sebenarnya lucu, ya walaupun nggak
selucu suara Alina Kukushkina (dubber asli). Rasanya nggak adil aja bandingin
suara mereka. Banyak yang bilang, filmnya jadi jelek gegara didubbing. Admin
piker bukan jelek, tapi rasanya nggak nyambung aja gitu, pakai Bahasa
Indonesia. Mungkin, karena belum terbiasa aja. Tapi sekarang, rasanya udah klop
aja di telinga admin. Gimana menurut kalian?
Episode
favorit admin itu pas Masha ulang tahun. Satu-satunya episode yang buat admin
nangis. Haha, episode favorit kalian apa?
*Buseetttt
min, pembukaannya aja sepanjang ini?*. Nggak papa ya? Sekalian sharing. Yuks,
langsung saja kita ke inti pembicaraan.
Manfaat Menonton Masha And The Bear :
Menghibur diri buat yang lagi galau
Siapa
sih yang nggak ketawa nonton Masha? Denger Masha tertawa saja, bikin geli perut
kita. Lumayan lah buat ngilangin stress.
Belajar Bahasa Rusia
Ini
khusus buat yang nonton pake bahasa Rusia. Lumayan kan buat nambah ilmu? Kan
ntar kalo misalnya jadi mahasiswa, atau kerja atau dapat suami/istri di Rusia,
bisa terbantu kemampuan berbahasa Rusia.
Bisa ditonton segala usia
Mengapa?
Karena memang untuk dibuat untuk segala usia (?) Coba nonton pake bahasa Rusia
tanpa subtitle, pasti tetep ngerti kan? Lagipula, tidak ada pemeran antagonis, juga
tak ada adegan kekerasan yang berarti, jadi rasanya aman (masih dibimbing ortu)
untuk ditonton anak-anak.
Belajar dari karakter utama
Masha
yang selalu ceria, hidupnya selalu senang. Bikin awet muda, bukan? Orangnya
yang hiperaktif dan kepo, selalu ingin tau. Selain itu, walaupun Masha nakal,
tapi dia bertanggung jawab, diberi hukuman oleh Beruang untuk mojok, karena
merasa bersalah. Beruang, yang dengan sabar meladeni kenakalan Masha, yang
diakhiri happy ending. Jadi, jangan meremehkan kekekuatan ‘Sabar’. Beruang
cocok jadi ayah, karena bijaksana, tidak memerintah Masha, tapi lebih ke
mencontohkan bagaimana harusnya. Hukuman jadi beruang juga bagus, Masha disuruh
mojok untuk merenungkan kesalahan, bukan dengan kekerasan.
Pelajaran yang Bisa Kita Petik :
Episode How They Met
Ini
episode pertama, dan juga pertemuan pertama Masha dan Beruang. Yang diakhiri dengan
happy ending. Walaupun Beruang tak mengenal Masha, tapi ujung-ujungnya tak tega
juga buat ninggalin Masha di tengah hutan. Ternyata Masha ada di rumah Beruang,
sedang bersih-bersih.
“Walaupun
beda bahasa, persahabatan tetap dapat terjalin.”
Episode Tracks of Unknown Animals
Masha
yang kepo dengan jejak kaki, lalu berdebat dengan Beruang yang merasa
jelas-jelas itu bukan kelinci. Ternyata Masha yang benar kalau itu jejak kaki
kelinci. Lucu banget episode ini, Masha nyanyi :D
“Sesuatu
yang terlihat jelas, belum tentu pasti. Kita perlu memikirkan kemungkinan lain
pada suatu situasi.” *ribet, min!*
Episode Call Me Please!
Ini
episode yang paling resek. Haha, gimana nggak? Masha dikasih telepon buat
nelpon kalo ada serigala. Ini hal yang nggak terlalu penting pun nelpon. Eh,
pas Masha didatangi serigala beneran, malah Beruang nggak bantu gara-gara
Beruang kesel jadi menyimpan telepon untuk mengabaikan Masha. Endingnya
ditolongin juga.
Pelajarannya
sih hamper sama drama pentas Upin-Ipin. Iya kan? “Kalau dikasih kepercayaan,
bersungguh-sunggulah.”
Episode Sweet Life
Masha
ketagihan makan gula, jadi giginya mau patah. Beruang bantu Masha supaya gigi
Masha patah dengan segala cara. Akhirnya, patah juga, si Masha jadi rajin sikat
gigi.
“Jangan
terlalu sering makan gula, nanti gigi rusak. Dan jangan malas sikat gigi.”
Episode It’s Hard to be Small
Karena
Masha membuat keributan, jadi dihukum beruang. Masha disuruh mojok merenungi
kesalahan. Lalu, beruang teringat masa kecil, lalu menyuruh binatang lain
seperti kelinci, serigala, tupai, babi untuk mengingat masa kecil. Akhirnya
Beruang memaklumi kenakalan Masha, karena dianggap masih anak-anak.
“Setiap
anak, pasti pernah berbuat salah, karena masa ingin tau.”
Episode Bermain Tennis (nggak tau apa judulnya)
Di depan
rumah Beruang, dibuat lapangan tennis untuk bermain dengan Dipper (beruang
betina). Eh, nongol si Beruang Hitam Himalaya yang merupakan saingan Beruang
untuk mendapatkan cinta Dipper. Si Beruang Hitam songong itu ngajak bertanding, tapi karena suatu
hal Beruang nggak bisa bertanding. Masha dengan jiwa pahlawan (?), mau
menggantikan Beruang. Jadi dia belajar bermain tennis, dari nggak bisa sampai
bisa, ditambah lagi dengan teknik ‘teriak’. Walaupun sempat dikasih lem (atau
permen karet?) oleh Beruang hitam, jadi nggak bisa teriak. Tapi ujung2nya
menang juga.
“Kalau
kita bekerja keras, dari tak mampu, bisa menjadi mampu.”
“Jangan
berbuat curang.”
Wkwkwkwk,
panjang banget artikel ini. Jadi nggak sia-sia kok kita nonton Masha dan the
Bear. Yuks, kita nonton Masha :D #PecintaMashaAndTheBear Komen ya, kalau kamu
juga pecinta Masha? Sharing kisah kamu saat menonton Masha (apaan sih?) :D
Suka banget kartunnya. O iya sekarang di antv udah ditayangin yang season 3. Kalo yang main tenis itu judulnya victory creek ;)
ReplyDelete